Senin, 28 April 2014

Konsep umum asuransi

Review materi sistem informasi 24 april 2014 

Dosen  : DR. Prihantoro, SE., MM

Materi : 
  • Konsep proses bisnis sebagai akibat dari globalisasi
  • Konsep umum asuransi

      B.    Konsep umum asuransi.

Pada rangkuman sebelumnya, telah menyinggung proses asuransi. Sederhananya, asuransi merupakan perjanjian yang dibuat dengan maksud melakukan proteksi dari risiko kejadian yang merugikan, baik penuh maupun parsial. Dalam perjanjian tersebut, terdapat ikatan yang dibentuk antara pihak pengguna produk asuransi dengan pihak penyelenggara asuransi. 

Terdapat beberapa jenis asuransi yang banyak dipilih sebagai produk, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

A. Asuransi kerugian (General Insurance)
    Asuransi ini mengakusisi permasalahan penanggulangan akibat kerugian, kehilangan manfaat    
    dan segala bentuk tanggung jawab terhadap sebuah peristiwa

B. Asuransi Jiwa (Life Insurance)
     Asuransi ini mengakusisi permasalahan yang berkaitan dengan penanggulangan resiko yang 
     berkaitan dengan hidup atau matinya seseorang yang dipertanggungjawabkan

C. Asuransi kesehatan (Health Insurance) 
    Asuransi ini mengakusisi permasalahan yang berkaitan khusus dengan penjaminan 
    penyediaan kesehatan dan pelayanan perawatan

Asuransi memiliki beberapa bagian utama, yaitu sebagai berikut:

  • Underwritting  
Merupakan bagian yang bertugas untuk memberikan standar seleksi, mudahnya menentukan standar kelayakan dari permintaan suatu produk asuransi. Underwriting berpedoman pada hukum bilangan besar, dimana underwriter atau orang yang melakukan underwritting akan lebih memilih objek yang memiliki risiko yang sama. 

  • Actuary

Merupakan bagian yang bertugas untuk melakukan perhitungan tarif premi asuransi yang harus dibayarkan oleh pengguna produk asuransi. Aktuaria menggunakan pedoman acuan berupa tabel mortalita, dimana tabel tersebut memuat portabilitas kematian dengan rentang umur antara 0 s/d 100 tahun per 1000 orang. Dengan menggunakan tabel tersebut, aktuaria akan mudah dalam mengukur jumlah yang dihitung dengan perhitungan dari tabel mortalita ditambah dengan perhitungan lainnya (biaya, bunga dan administrasi).




  • Claim
Merupakan upaya pengguna produk asuransi untuk meminta ganti rugi terhadap kejadian yang merugikan pengguna produk asuransi yang tercantum pada polis asuransi. polis merupakan dokumen yang mencantumkan persetujuan pihak tertanggung kepada pihak penyedia asuransi
  • Marketing
Merupakan bagian yang bertugas untuk memasarkan produk asuransi kepada khalayak ramai dan masyarakat. 

   

Dipublikasikan oleh Faris Fajar Muhammad [12111707]

Minggu, 27 April 2014

Konsep proses bisnis sebagai akibat dari globalisasi


Review materi sistem informasi asuransi 24 April 2014

Dosen : DR. PRIHANTORO, SE., MM

Materi :
  • Konsep proses bisnis sebagai akibat dari globalisasi
  • Konsep umum asuransi

      Konsep proses bisnis sebagai akibat dari globalisasi.

   Secara umum, konsep proses bisnis berawal dari konsep yang sangatlah sederhana, yaitu kelebihan dan kekuarangan. Dalam konteks bisnis adalah uang. Semua orang membutuhkan uang, terutama untuk memenuhi kebutuhan mereka yang jumlah dan keinginannya bertambah sesuai dengan banyaknya uang yang mereka miliki.

      Q : Lalu, mengapa uang sangat dibutuhkan ? 
    
      A : 

      
      Bila melihat pada bagan diatas, maka mudah untuk mengatakan bahwa uang menjadi sangat penting. Bila merujuk kepada konsep diatas, yaitu kekurangan dan kelebihan, dalam konteks ini adalah dana atau uang. Apakah ada cara untuk mempertemukan dan mensiasati konsep tersebut, dengan mengesampingkan konsep double coincidence pada pertukaran secara barter agar dapat menyeimbangkan perputaran uang. Jawaban sederhana yang dapat diberikan yaitu munculnya penengah diantara kedua bagian tersebut yaitu “bank”. 

      Q : Lalu, mengapa jawabannya adalah bank?
     
      A : Mudah, aman, dan tidak beresiko.

      Dengan bentuk perekonomian saat ini, orang tidak perlu lagi menyimpan uang di dalam rumah yang tidak memiliki keamanan yang baik, cukup taruh di bank. Bank akan mengatur pembagian kompensansi berupa bunga sebagai cara untuk menarik orang-orang yang berlebihan dana agar menyimpannya ke bank. Hal yang sama juga berlaku dengan orang yang kekurangan uang. Bank akan meminjamkan sejumlah uang kepada yang kekurangan dengan syarat tertentu agar bank mendapatkan keuntungan dari peminjaman tersebut. 

    Bagaimana dalam lingkungan yang lebih besar yaitu perusahaan atau instansi?. mereka yang kekurangan dana dan yang kelebihan dana, biasanya lebih dikenal sebagai investor dapat dipertemukan melalui suatu tempat yang dikenal dengan pasar modal.  

      Pasar modal itu kasarnya merupakan tempat yang behubungan dengan penanaman modal, perusahaan dan investasi. Artinya tempat tersebut memiliki kegiatan jual beli yang sifatnya jangka panjang. Beberapa contoh diantaranya adalah saham, obligasi, reksa dana, dll.

      Q : Apakah keuntungan yang kalau kita menanamkan modal di perusahaan tersebut yang 
     terdapat pada pasar modal?

      A : Biasanya yang paling mudah terlihat adalah deviden dan capital gain.

      Deviden merupakan pembagian laba penghasilan perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham di perusahaan, berdasarkan kondisi-kondisi yang memungkinkan. Laba tersebut dihitung berdasarkan porsi kepemilikan atas perusahaan yang ditentukan oleh prosentase kepemilikan saham di perusahaan tersebut. Selain deviden, ada yang dikenal sebagai capital gain, yaitu keuntungan yang didapatkan dari kenaikan harga saham. Mudahnya kalau kita membeli saham pada sebuah perusahaan “X” pada hari ini jam 10 pagi dengan harga Rp.1000/ lot, dan empat jam kemudian naik menjadi Rp.1200/lot. Selisih pada kedua kondisi tersebut merupakan nilai keuntungan dari capital gain. Untuk mendapatkan capital gain senilai Rp.200/lot, apa yang harus dilakukan?. Jual kembali saham tersebut seharga Rp.1200/lot tadi secepat-cepatnya. Peristiwa tersebut dikenal sebagai short selling. Mudah bukan?

    Mari kita kembali pada bahasan bank. Bank itu hanya memiliki dua prinsip, untung dan uang yang dipinjamkan harus kembali. Kalau tidak untung maka bank akan merugi, dan kalau uang yang dipinjamkan tidak kembali maka bank akan mengalami kebingungan.

      Q: Bila kondisi kedua terjadi, apa yang harus dilakukan bank?

      A: Bank akan menggunakan strategi produk asuransi.

      Q: Produk asuransi ? Apa yang bank akan dilakukan dengan strategi tersebut?
     
    A:Mudahnya, bank menggandeng pihak lain untuk meringankan resiko terburuk yang dapat terjadi apabila  prinsip yang kedua terjadi.

     Pihak lain itu tidak lain adalah perusahaan yang mau diajak kerja sama dalam produk asuransi tersebut. Bank akan membayar uang sejumlah tertentu, yang dikenal sebagai premi kepada perusahaan yang dijak kerja sama, namun sebagai gantinya perusahaan tersebut harus menanggung sejumlah tertentu apabila prinsip kedua terjadi.

      Q : Apakah perusahaan akan sanggup menyediakan uang apabila prinsip kedua terjadi?
     
      A : Belum tentu !
    
   Semuanya ingin mendapatkan keuntungan sebagai akibat dari proses bisnis. Perusahaan juga akan melakukan pengendalian resiko yang dapat meringkankan beban perusahaan.

      Q : Apa yang akan dilakukan perusahaan apabila ingin tetap mendapatkan untung dari masalah tersebut?

      A : reasuransi dan retrocessi
   
      Ilustrasi reasuransi:
      Misalkan perusahaan X memiliki tanggungan sebesar Rp.100.000.000,- untuk mengurangi beban tersebut dan tetap mendapatkan keuntungan ,perusahaan X tersebut akan menggandeng perusahaan Y untuk kerja sama dengan ketentuan tertentu. Perusahaan X akan memberikan premi misalkan sebesar Rp. 800.000,- dari premi sebesar Rp.1.000.000,- yang diberikan oleh bank. Sebagai gantinya, Perusahaan Y akan menangung 80 % dari jumlah tanggungan yang harus dibayar oleh perusahaan X apabila prinsip kedua terjadi.

      Ilustrasi retrocessi:

Perusahaan Y mencoba menggandeng perusahaan lain, yaitu perusahaan L yang bertempat di swiss. Sebenarnya tidak perlu di swiss, bisa saja di singapura atau di luar Perusahaan Y dan Perusahaan L membuat kesepakatan seperti pada ilustrasi reasuransi, Perusahaan Y akan membayar kepada perusahaan L sebesar Rp. 600.000,- kepada perusahaan L, namun perusahaan L harus menanggung sejumlah 60% dari jumlah tanggungan yang dimiliki berdasarkan ilustrasi reasuransi tadi, yaitu sekitar Rp.45.000.000,- apabila konsep kedua terjadi.
      
     Pertanyaan terakhir, apakah perusahaan L di swiss itu bisa untung?. 
     Jawabannya tentu saja bisa. 
     
  Strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan L adalah membeli saham bank di pasar modal Indonesia. Namun, ada satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan L, yaitu pasar modal di Indonesia hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang ada di Indonesia saja.

   Q : Apa yang akan dilakukan perusahaan L agar dapat mensiasati hal tersebut?
    
      A : Buat perusahaan di Indonesia.

Ilustrasi :
    Misalkan perusahaaan L mendirikan tiga perusahaan di indonesia, yaitu perusahaan A, B ,C untuk bisa masuk ke dalam pasar modal indonesia. Ketiga perusahaan tersebut membeli saham bank yang bila ditotal jumlahnya, mencapai 55 % dari total saham yang berada di pasar modal. Secara otomatis, kepemilikan bank tersebut akan menjadi milik perusahaan L.

   Dengan demikian, setiap urusan perusahaan L yang berhubungan dengan bank tersebut dapat dinegosiasikan. Ini merupakan bentuk konsep bisnis yang saat ini terjadi sebagai akibat dari globalisasi. 

     Dipublikasikan oleh Faris Fajar Muhammad [12111707]