PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN
BUDAYA NASIONAL
Dalam menganalisa permasalahan budaya lokal yang harus ditingkatkan
demi memperkokoh budaya nasional dapat menggunakan rumus SWOT sehingga kita dapat
menganalisa dari semua sudut pandang agar dapat mengetahui apa saja kelemahan
yangkitamiliki sehingga kita dapat mencari jalan keluarnya, mempertahankan
setiap kekuatanbudayalokal yang telah kita miliki, peluang yang ada yang dapat
kita manfaatkan dantantangan yang adayang harus kita hadapi sehingga kita dapat
mempersiapkan diri akan datangnya kemungkinan tantangan yang menghadang.Berikut
uraian dari setiap kekuatan, kelemahan, peluang dantantangan yang adaterhadap
budaya lokal yang dapat memperkokoh budaya nasional.
A.
Kekuatan
Keberagaman budaya yang ada di Indonesia sudah dikenal
luas di seantero Bumi ini danseakan menjadi primadona diantara seluruh
kebudayaan yang ada. Kelebihan ini tentunya telahmembuat Indonesia menjadi
objek wisata, penelitian maupun tempat untuk belajar dalampengembangan ilmu budaya.
Keunikan dari setiap budaya yang ada di Negeri ini memang seakanmenyihir para
wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia untuk melihat secara langsung
hal-halapa saja yang ada di Negeri ini.Dalam hal ini Indonesia memang memiliki
keunggulan di bidang pariwisata, banyak sudah objek-objek pariwisata yang
telah dikunjungi oleh para wisatawan local maupunmancanegara sebagai cotoh ;
Pantai Kuta dan Tanah Lot di Bali, Danau Toba dan Taman Iman diSumatera Utara,
dan yang terheboh akhir-akhir ini adalah Pulau Komodo yang terletak
diKepulauanNusa Tenggaradimana pulau ini dikenal sebagai habitat asli pulau
Komodo danmerupakan salah satu nominasi The New 7 Wonders.Bila dilihat dari
sisi Ekonomi, jelas bahwa hal-hal tersebut diatas memberikan
dampak positif yang secara signifikan telah menjadi devisa terbesar untuk
Negeri ini (khusus dibidangpariwisata).
B.
Kelemahan
Seluruh dunia tahu betapa Indonesia kaya dengan kebudayaan.
Mulai dari bahasa, tari-tarian, sampai lagu. Setiap daerah di Indonesia
memilikinya dengan kekhasan masing-masing.Namun, dengan khasanah kebudayaan
yang begitu luas Bangsa Indonesia ditantang. Pada eraglobalisasi kini
nilai-nilai serta budaya dari luar dapat dengan mudah merasuk ke ranahkehidupan
berbangsa Indonesia. Dengan semakin bebasnya kebudayaan asing
masuk kekhawatiran akan tergerusnya kebudayaan orisinal Indonesia menjadi
hal yang tak terelakkan.Rasa kebersamaan atau yang biasa disebut solidaritas
merupakan suatu wujudnasionalisme yang penting dan harus ditumbuhkan saat ini.
Rasa kebersamaan dapat memberikansemangat atau spirit yang tangguh bagi
masyarakat dan negara untuk terus membangun danmemajukan bangsa termasuk budaya
nasional. Hal ini dapat kita cermati seperti pada saatterjadinya klaim
budaya-budaya nasional Indonesia oleh negeri jiran Malaysia. Pada saat
itusecara spontan masyarakat Indonesia muncul rasa kebersamaan atau
solidaritasnya untuk majuuntuk membela hak-hak bangsa Indonesia.Rasa
kebersamaan ini semestinya harus dapat dirasakan pada setiap saat dan dimana
saja.Sehingga rasa nasionalisme atau cinta tanah air dapat kita wujudkan dan
dapat masyarakatnikmati secara merata. Rasa kebersamaan ini tidak hanya muncul
saat terjadi bencana-bencanaalam, keamanan negara diganggu oleh negara lain,
warga negara kita disiksa oleh warga negaranegara lain, tetapi mestinya muncul
pada setiap saat dan tempat. Sehingga masyarakat menjadiaman dan tentram karena
pejabat politik memiliki rasa solidaritas yang tinggi untuk membelarakyat agar
menjadi maju dan hidup bahagia. Pejabat politik juga memiliki rasa
kebersamaandalam menanggulangi kemiskinan, pengangguran dan kebodohan
yang masih banyak dirasakanoleh rakyat Indonesia walaupun kita sudah merdeka
selama 64 tahun.Masih banyak diantara kita khususnya para kaum muda yang sama
sekali belum tertarik untuk dapat memahami betul akan pentingnya sebuah
budaya di dalam berkehidupan dan lebihmemilih untuk menjadi yang terbelakang
dalam memajukan kebudayaannya, hal ini tentunyasangat merugikan bagi
perkembangan budaya di Indonesia dimana seharusnya kita semua dapatmelestarikan
dan mengapresiasi budaya yang kita miliki.
Banyak faktor yang menyebabkan
sulitnya melestarikan kebudayaan di Indonesia, antara lainadalah:
1.Kurangnya sosialisasi
2.Kurangnya penyelengaraan festival
budaya local
3.Hampir tidak adanya forum
komunikasi untuk membahas tentang perlunyabudaya
Dan pertanyaan terbesarnya adalah
bagaimana kita menyikapi hal-hal tersebut dan cara lainapakah yang harus kita
perbuat untuk melestarikan kebudayaan di Negeri kita tercinta Indonesia?
C.
Peluang
Inisiatif dalam melakukan penetrasi pencitraan bangsa ini
kedepannya akan sangatberpengaruh dalam perkembangan kemajuan budaya nasional
dimata dunia, dimana hal ini akanmemberikan dampak positif yang akan membuat
Indonesia menjadi salah satu pusat cagar budaya dunia.
Menumbuh kembangkan Karya seni dan budaya Indonesia, yang
apabila dikelola dandikemas dengan baik akan dapat menjadi salah satu andalan
sumber pendapatan bagi negara.Perlu disimak pernyataan yang seringkali
dikemukakan oleh Presiden RI yang menekankanbahwa ekonomi gelombang keempat
merupakan ekonomi yang berdasarkan kreativitas daninovasi individu. Kreasi dan
inovasi oleh individu untuk menciptakan berbagai karya. Indonesiasangat
berpotensi mengembangkan ekonomi kreatif karena warisan budaya, tradisi, seni
dankenyataan bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia pada dasarnya tidak
kalah dengannegara lain di dunia.
Berkembangya sektor pariwisata yang diikuti oleh
majunya pembangunan dan taraf hidupmasyarakat di setiap daerah yang memang
memiliki keunggulan dibidang pariwisata, hal tersebutjelas akan menjadi devisa
terbesar yang akan membuat stabilnya perekonomian Negara ini, danbukan tidak
mungkin Indonesia akan menjadi surga bagi para pelancong yang memang
inginberkunjung kesetiap daerah yang memliki keunggulan dibidang pariwisata.
Namun hal ini jugaharus didukung dengan sarana dan prasarana yang jelas, juga
promosi yang kuat sehinggabanyak orang yang mengetahui daerah mana saja yang
ingin mereka kunjungi.
D. Tantangan
Tentunya
kita semua tahu bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan keberagaman budayanya
yang unik dan mengesankan, namun di era globalisasi seperti sekarang ini
memangsangat sulit untuk dapat melestarikan budaya nasional, dimana hal ini
menjadi sebuah permasalahan yang amat pelik untuk dicarikan jalan keluarnya.
Banyak orang menganggap bahwa budaya bukanlah sebuah sesuatu yang penting untuk
dipelajari. Tentu saja ini telahmenjadi masalah yang amat besar bagi Negara
ini.
Dalam
hal ini pemerintah sebagai otoritas tertinggi di Negeri ini perlu, serta berkewajiban
untuk melakukan koordinasi, sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan serta monitoring
pengembangan kebudayaan di Indonesia.Ada bebarapa hal penting yang harus
menjadi perhatian pemerintah (pusat dan daerah),termasuk juga masyarakat secara
umum dalam upaya pelestarian budaya nasional pada saat era globalisasi ini
antara lain yaitu :
1. Perlunya evaluasi pada peran dan
fungsi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata pada
EraKabinet
Indonesia Bersatu I dan II. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata harus lebih
berperansebagai lembaga yang bisa menjual´ dan mendatangkan´ keuntungan bagi
negara denganmengembangkan dan melestarikannya. Kalaupun budaya nasional
tersebut ditata sedemikianrupa, hanyalah dalam rangka untuk memperoleh Income
dari negara-negara luar. Bukan income sebagai efek atau manfaat dari upaya
pelestarian dan pengembangan budaya nasional itu sendiri.Kata pariwisata
menjadi kata yang bermakna dijual´ agar memperoleh income sebanyak-banyaknya
bahkan kalau boleh semua unsur budaya nasional harus bisa mendatangkan income
bagi negara.Semestinya yang menjadi prioritas negara adalah melakukan
upaya-upaya pelestarian danpengembangan budaya-budaya nasional dengan
sebaik-baiknya. Sehingga menjadi lestari,menarik dan disenangi orang yang
selanjutnya akan menjadi pemancing´ bagi masyarakat danturis asing untuk
melihat dan menikmati keindahaannya, barulah income terjadi.
Jangan dibalik bahwa untuk memperoleh income maka pariwisata
harus ditata dandikembangkan. Ini berarti niatnya kurang tepat. Yang benar
adalah mari kita tata dankembangkan budaya nasional dengan baik, dengan
sendirinya income akan datang. Sebagaicontoh di kota-kota besar telah banyak
cagar budaya yang tidak dirawat dengan baik denganalasan pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah tidak memiliki dana. Akhirnya lokasi-lokasitersebut
diubah bahkan diganti dengan bangunan mall atau pusat perbelanjaan. Ini
artinyapemerintah tidak memiliki niat yang besar untuk melestarikan budaya
nasional.
Oleh
karena itu, penulis lebih setuju bila kebudayaan menjadi satu departemen
denganpendidikan, karena dalam Kebudayaan ada unsur pendidikan bahkan dapat
menjadi media yangharus dilestarikan oleh generasi muda sebagai penerus bangsa
sejak sekolah dasar sampaiperguruan tinggi, bukan malah kebudayaan hanya
dikomersilkan´ saja seperti yang terjadi saatini.
2. Pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah harus memperhatikan upaya pelastarian
budayanasional.
Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tidak boleh hanya memprioritaskan
padabidang politik dan ekonomi saja. Tetapi juga pada bidang budaya, karena
budaya adalah bagiandari kehidupan masyarakat karakter bangsa yang perlu
memperoleh perhatian. Pemerintah harusmenyediakan kecukupan dana untuk
pelestarian budaya walaupun pemerintah punya banyak utang. Bahkan
pertanyaannya adalah seberapa besar utang tersebut yang sudah digunakan
untuk melestarikan dan mengembangankan budaya nasional.Generasi muda
bangsa Indonesia sudah sepatutnya harus mempunyai rasa kebanggaanterhadap
budaya nasional. Generasi muda juga dituntut untuk harus ambil bagian
gunamelestarikan dan menampilkan budaya nasional pada setiap moment, bukan
sebaliknya menjadigenerasi muda yang tidak jelas identitasnya bahkan banyak
yang mengikuti budaya-budaya asing supaya dikatakan gaul.
Maka, yang harus kita lakukan agar
membantu mengembangkan budaya local antara lain :
·
Ikut berpartisipasi dalam
mengembangkan budaya kita sendiri yang lahir sejak dahulu.
·
Berperan serta menjaga dan melindungi
kebudayaan yang telah ada sampai saat ini.
·
Tidak terpengaruh oleh budaya lain
dari budaya sendiri.
·
Mengapresiaskannya didalam kehidupan
sehari – hari agar patut dicontoh olehmasyarakat luas.
·
Mencintai aneka ragam budaya tanah
air dengan sungguh – sungguh
Kesimpulan
Strength (Kekuatan)
a. Indonesia memiliki kekayaan
budaya yang beraneka ragam.
b. Setiap budaya lokal memiliki
keunikan tersendiri.
c. Mendewasakan anak cucu kita
kepada kebudayaannya.
d. Banyak wisatawan datang untuk
melihat kebudayaan lokal kita.
e. Kebudayaan kita yang beraneka
ragam adalah harga mati.
Weakness (Kelemahan)
a. Masih rendahnya apresiasi dan
kecintaan terhadap budaya dan produk dalam negeri .
b. Lebih mencintai kebudayaan luar
daripada kebudayaan sendiri
c. Berkurangnya nilai-nilai solidaritas
sosial, dan rasa cinta tanah air yang pernah dianggap sebagai kekuatan
pemersatu
d. Kurangnya minat dan kecintaan
terhadap budaya dan produk dalam negeri.
e. Masih ada yang tidak peduli terhadap
kebudayaannya sendiri.
Opportunity (Peluang)
a. Pengaruh budaya asing dalam era
globalisasi akan menunjang kebudayaan lokal jika adanyaakulturasi budaya
yaitu ciri khas dan identitas kebudayaan semakin berkembang.
b. Penghargaan dunia atas warisan budaya
lokal mampu mengangkat citra dan martabat bangsa dan Negara.
c. Banyak yang tertarik dengan
kebudayaan kita, dengan masuknya wisatawan asing , maka negaraini akan semakin
dikenal.
d. Kemajuan teknologi membuat
kebudayaan lokal mudah untuk dikenal.
e. Membuat sebuah tempat wisata yang
menampung semua kebudayaan Indonesia,sehingga akanmenambah devisa Negara.
Threat (Tantangan)
a. Masih kurangnya perhatian pemerintah
dalam Kebudayaan.
b. Sulitnya menjalankan sebuah acara,
karena keterbatasan ilmu tentang kebudayaannya.
c. Pengaruh budaya asing dalam era
globalisasi akan berdampak negative terhadap budaya lokal.
d. Sedikit minat dalam pengelolaan
kebudayaan.
Sumber
http://blog.djarumbeasiswaplus.org/yusranadhityakurniawan/2011/10/18/peran-generasi-muda-dalam-melestarikan-budaya-bangsa-indonesia/
http://ilmuwanmuda.wordpress.com/berbagai-budaya-lokal-pengaruh-budaya-asing-dan-hubungan-antar-budaya/